Selasa, 14 Februari 2017

Franchise minuman Jogja

Perkebunan teh terbesar di Dunia




Menurut catatan sejarah, tanaman teh (camelia sinensis) masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa oleh orang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Sepuluh tahun berselang, seorang pendeta bernama F. Valentijn mengatakan bahwa telah melihat perdu teh muda yang berasal dari Cina. tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Camphuys, di Jakarta. Itulah awal mula tanaman teh masuk Indonesia.
Hingga akhirnya, pada tahun 1827, tanaman tersebut mulai dieperhitungkan, dan ditanam di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut. Berhasilnya penanaman dalam luasan yang lebih besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh. untuk membuka landasan bagi usaha perkebunan teh di Jawa. Pada tahun 1828, di kedua daerah tersebut terdapat ± 180 hektar tanaman teh dengan produksi sekitar 8.000 kg teh kering.
Meskipun Pulau Jawa termasuk surga bagi kebun teh, akan tetapi, kebun teh terluas bukan berada disana, melainkan di Pulau Sumatera, yakni di daerah Kerinci (Propinsi Jambi). Propinsi ini mempunyai daerah dataran tinggi yang indah, tepatnya di kecamatan Kayu Aro. Kawasan ini kaya sekali akan panorama yang sangat menakjubkan,di sini juga terdapat Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).Tak hanya menjadi gerbang untuk pendaki, salah satu daya tariknya yang terkenal sejak jaman dahulu adalah Kebun Teh Kayu Aro.

Perkebunan Teh Kayoe Aro dirintis antara tahun 1925 hingga 1928 oleh perusahaan Belanda, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Penanaman pertama dimulai pada tahun 1929 dan pabriknya baru berdiri pada tahun 1932. Sejak mulai dibuka, teh yang dihasilkan adalah teh hitam (ortodox) dan tampil menjadi salah satu teh hitam terbaik di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar